Kenapa 5K Jadi Lomba Paling Sering Diadakan?
Kenapa 5K Jadi Lomba Paling Sering Diadakan? – Begitu banyak lomba lari terselenggara selama beberapa tahun terakhir.
Dari tahun ke tahun, kebetulan kategori 5K, atau 5.000 meter, sering kali menjadi nomor yang paling sering dilombakan. Jumlah pesertanya juga relatif banyak. Apakah hal yang melatarinya?
Merujuk situs jadwal perhelatan lomba, yakni kalenderlari.com, jumlah perlombaan senantiasa rajaburma88 mengalami peningkatan. Setidaknya dalam tiga tahun terakhir. Bahkan, angka lonjakannya cukup signifikan.
Tahun 2022, sebanyak 95 perlombaan terselenggara dalam berbagai kategori. Jumlahnya meningkat menjadi 161 perlombaan pada 2023. Lonjakan kembali terjadi setahun berikutnya, yakni 420 perlombaan pada 2024. Secara kuantitatif, banyaknya lomba meningkat lebih dari empat kali lipat dalam tiga tahun terakhir.
Ditelisik lebih lanjut, dalam kurun waktu yang sama, kategori atau nomor lomba yang paling kerap dihelat ialah 5K. Ibaratnya, hampir setiap perlombaan selalu memiliki kategori tersebut. Namun, ada juga ajang tunggal yang hanya melombakan satu nomor itu saja seperti ”Road to Milo Active Run”, yang diadakan di beberapa kota berbeda.
Pada 2024, sebesar 73,33 persen lomba yang dihelat sepanjang tahun memiliki kategori 5K. Kondisi lebih kurang sama terjadi pada dua tahun sebelumnya. Pada 2022, tercatat sebesar 52 persen, sedangkan 68,32 persen pada 2023. Ini menunjukkan betapa dominannya kategori itu di antara nomor-nomor lainnya berdasarkan frekuensi penyelenggaraannya.
”Kenapa cukup sering? Itu karena jumlah pesertanya paling biasanya paling banyak. Tidak sulit untuk cari peserta dalam nomor itu karena orang-orang menganggap jarak itu mudah,” kata pegiat lari, Riefa Istamar, saat dihubungi, Sabtu (4/1/2025).
Dari segi bisnis, kata Riefa, kategori itu juga tergolong yang paling menarik minat sponsor. Pasalnya, jumlah peserta yang bisa dihimpun lebih banyak. Menurut dia, suatu jenama atau produk yang menjadi sponsor kemudian bakal ikut terungkit popularitasnya. Itulah faktor yang sedikit banyak memengaruhi suatu jenama berbondong-bondong menghelat lomba lari.
Walaupun demikian, ungkap Riefa, penyelenggaraannya tidak semudah yang dibayangkan. Memang, rute lomba jauh lebih pendek dibandingkan dengan kategori lainnya. Tantangannya terletak pada jumlah pesertanya yang banyak. Bahkan, bisa dibilang cukup mendominasi dalam suatu lomba yang memiliki lebih dari satu kategori.
”Peserta 5K itu selalu mendominasi. Kalau dikira-kira, mungkin persentasenya bisa 40 persen dari 5K ketika sebuah lomba itu ada banyak kategori,” kata Riefa.
Ajang lomba 5K, ungkap Riefa, sekaligus menjadi pintu masuk bagi pehobi lari alias pelari pemula ke ranah lari jarak jauh. Pasalnya, rute lomba tidak terlalu jauh. Itu membuat mereka tak kesulitan untuk mengikuti lomba. Lantas, banyaknya gelaran lomba kategori serupa boleh jadi menandai tingginya gairah masyarakat terhadap olahraga lari jarak jauh.
”Jadi, sebenarnya ini penting juga lomba-lomba semacam ini. Biar pelari pemula ikut merasakan atmosfer lomba dan keseruannya,” kata Riefa.
Kata Riefa, jarak lari kategori lomba itu tidak terlalu jauh. Bahkan, sebagian pelari melahap rute 5K sebagai bahan latihan rutin. Hanya saja, pelari tidak bisa asal-asalan mengikuti lomba meskipun rutenya sependek itu. Latihan konsisten mutlak ditempuh.
”Sebaiknya harus ada latihan khusus. Apalagi kalau mau kejar performa. Lagi pula ini juga sudah lomba lari jarak jauh. Tetap membutuhkan persiapan,” kata Riefa.
Pijakan awal
Menurut Antonius Mei Budi (31), pehobi lari asal Yogyakarta, pijakan mulanya menyukai olahraga lari jarak jauh berawal dari kategori 5K. Sebagai pelari pemula, ia sadar tidak bisa langsung mengikuti lomba yang jaraknya puluhan kilometer. Ia ingin melakukannya secara bertahap.
Untuk itu, Anton, sapaan akrab Antonius, juga tak pernah melewatkan sesi latihan rutin, apalagi sebelum ia terjun lomba. Minimal ia berlari 2-3 kilometer sekali latihan. Tak melulu berlari, kadang-kadang ia menyelinginya jalan kaki saat mulai keletihan.
”Nanti pelan-pelan rutenya diperpanjang. Jadi bisa kuat kalau harus lari sampai 5K, he-he-he,” kata Anton.
Anton sebenarnya menjalani olahraga lari sejak lama. Hanya saja, ia baru terjun ke lomba pada 2024. Perlahan kesukaannya terhadap olahraga itu ternyata bertumbuh. Dari satu lomba, ia keranjingan mengikuti lomba-lomba lainnya. Sepanjang tahun 2024, setidaknya ada sekitar 10 lomba yang telah diikutinya.
”Tentu saja kemarin baru ikut yang 5K. Sekarang sudah tahu rasanya. Sudah rajin latihan juga. Tahun ini, rencananya ikut kategori yang lebih tinggi. Mudah-mudahan bisa ikut lomba-lomba yang 10K,” kata Anton.
Post Comment