Melawat Balik Pabrik Boeing 787 Dreamliner yang Jatuh di India

Melawat Balik Pabrik Boeing 787 Dreamliner Yang Jatuh di India

Melawat Balik Pabrik Boeing 787 Dreamliner yang Jatuh di India – Kompas sempat memandang pembuatan pesawat Boeing 787 Dreamliner.

Penyebab tumbangnya pesawat Boeing 787- 8 Dreamliner yang dioperasikan Air India sedang diselidiki. impian789 Saat sebelum regu analitis mengatakan temuannya, tersebar beberapa pemikiran yang mempersoalkan sistem kegiatan pesawat, pengoperasian pesawat oleh angkasawan, sampai pemeliharaan teratur oleh kongsi.

The Guardian dalam laporannya, Jumat( 13 atau 6 atau 2025), menerangi daya desakan mesin pesawat, kapak pesawat yang meluas berperan menciptakan energi ambil kala pesawat bebas alas, dan cakra pendaratan yang senantiasa terbuka.

Laju pesawat, situasi kapak, serta cakra pendaratan terekam kala pesawat bebas alas dari Bos Hawa Global Sardar Vallabhbhai Patel ataupun Bos Hawa Ahmedabad, Negeri Bagian Gujarat, India, Kamis( 12 atau 6 atau 2025). Pesawat dengan tujuan Lapangan terbang London Gatwick, Inggris, itu mengangkat 242 orang.

Salah satunya penumpang aman, Viswashkumar Ramesh( 40), berkata, 30 detik sehabis pesawat bebas alas, terdengar suara keras.

Pesawat dengan no penerbangan AI171 itu kemudian jatuh. Beliau bersandar di bangku IIA, bangku depan buat kategori ekonomi yang terletak di dekat jendela gawat.

Sonya Brown, dosen tua konsep kedirgantaraan di Universitas New South Wales, beranggapan pesawat itu macet. Pesawat semacam kehabisan energi sorong yang penting.

Energi ambil pesawat berbanding lurus dengan kecekatan. Jadi, bila tidak mempunyai energi sorong serta kehabisan kecekatan, pesawat itu dibilang macet.

Pengertian lain pula didapat dari rekaman film yang membuktikan kapak pesawat tidak meluas dikala bebas alas. Panel pada kapak senantiasa meluas buat menolong menciptakan energi ambil. Bebas alas serta berlabuh jadi momen genting dalam penerbangan.

Brown pula menyinggung mungkin terdapatnya kekeliruan orang dalam musibah itu. Tetapi, sepanjang ini, atasan penerbangan Sumeet Sabharwal serta kopilot Clive Kundar terdata amat profesional. Sabharwal, misalnya, sudah melambung selaku angkasawan kongsi menguntungkan sepanjang 22 tahun.

Tidak hanya itu, aspek pemeliharaan pesawat oleh kongsi pula butuh diselidiki. Air India didorong melaksanakan inspeksi 33 pesawat Boeing 787 Dreamliner yang mereka operasikan. Sebabnya, permasalahan yang dirasakan pesawat tipe itu di semua bumi relatif sedikit.

Dapur Boeing 787

Semacam dikabarkan lebih dahulu, sepanjang 2 hari, ialah 25- 26 Maret 2018, Kompas bersama alat dari beberapa negeri mengintip” dapur” Boeing 787 Dreamliner di Charleston, South Carolina, Amerika Sindikat. Charleston merupakan tempat perakitan pesawat Boeing spesial buat versi 787 Dreamliner.

Semenjak sarana penciptaan itu dibuat pada tahun 2009, Boeing sukses menghasilkan Boeing 787- 8, Boeing 787- 9, serta saat ini Boeing 787- 10.

Ini merupakan peluang buat memandang cara penciptaan Boeing 787- 10, mulai dari perakitan, konsep bidang dalamnya, sampai pusat studi.

Jeff Haber, Regional Director Product Marketing Commercial Airplanes Boeing Company dikala itu, berkata, The Boeing South Carolina Airport Campus dibentuk di atas tanah seluas 301 hektar. Ada lebih kurang 7. 000 orang yang bertugas di situ. Angka investasinya 1, 2 miliyar dollar AS.

Kaum alat memandang dari dekat penciptaan Boeing 787- 10 Dreamliner yang mempunyai jauh 68 m dengan jauh kapak 60 m. Kapak pesawat kira- kira membengkok. Pesawat itu memakai materi agregat yang kokoh serta enteng.

Dalam pembuatan satu pesawat, sebagian bagian dikumpulkan dari beberapa negeri. Ilustrasinya, pintu akses barang dari Swedia. Pintu masuk penumpang berawal dari Perancis. Sebagian bagian kapak diimpor dari Jepang, Korea, serta Australia. Terdapat pula bagian bentuk tubuh dari Italia serta Jepang dan cakra dari Inggris.

Berikutnya, Kompas menghadiri tempat pembuatan bidang dalamnya pesawat, semacam tempat bersandar, penyimpanan muatan kabin, serta tempat tidur badan kabin dikala penerbangan jauh. Spesial Boeing 787- 10, kapasitas penumpang sebesar 337 orang, dengan 36 bangku di antara lain pada kategori bidang usaha serta lebihnya ekonomi.

Posisi terakhir yang dikunjungi merupakan tempat studi serta pengembangan. Nampak para periset bertugas menciptakan inovasi terkini. Sebagian manusia mesin dioperasikan.

Di mari reporter dilarang mengutip lukisan. Lebih dahulu, reporter sedang diperbolehkan mengutip lukisan pada posisi khusus.

Kedatangan alat di markas Boeing Charleston itu atas ajakan Singapura Airlines. Kongsi yang diucap terbaik di bumi itu jadi yang awal selaku konsumen Boeing 787- 10 Dreamliner. Alat juga dibawa menumpang pesawat yang terkini dibeli langsung dari pabriknya.

Penerbangan dari Charleston ke Jepang dekat 14 jam. Sehabis transit sepanjang nyaris 2 jam, penerbangan dilanjutkan ke Singapore sepanjang lebih dari 6 jam.

Inilah penerbangan spesial. Boarding pass sedang ditulis tangan, memakai pesawat terkini dibuat, serta awal di versi 787.

Terdapat keresahan saat sebelum penerbangan. Bayang- bayang penjegalan produk terkini membayang- bayangi.

Menunggu sehabis 5 menit bebas alas melawan gaya tarik bumi, perasaan lebih hening. Titik kritis dilewati. Dikala cakra pesawat memegang alas lapangan terbang di Singapore, terkini perasaan betul- betul lapang.

Tumbangnya pesawat Boeing 787 Dreamliner yang dioperasikan Air India menegaskan balik pada pengalaman menghadiri markas Boeing 787 Dreamliner. Mencoba pesawat yang terkini dibuat, langsung dari pabriknya.

Kejadian musibah hawa yang mengaitkan pesawat Boeing 787 Dreamliner di area pegunungan negeri bagian Himachal Pradesh, India, sudah mencengangkan bumi penerbangan global. Pesawat kepunyaan kongsi penerbangan global AirVista itu jatuh pada 11 Juni 2025, membunuh semua 234 penumpang serta kerabat kerja. Insiden mengenaskan ini balik menimbulkan pancaran kepada cara manufaktur pesawat modern, spesialnya yang dibuat oleh Boeing.

Musibah yang Mengguncang

Pesawat Boeing 787 Dreamliner yang jatuh itu tengah menempuh arah penerbangan dari Dubai mengarah New Delhi. Bagi daulat penerbangan awam India, pesawat kehabisan kontak dengan tower pengawas dekat jam 14. 10 durasi setempat. Sebagian menit setelah itu, masyarakat lokal memberi tahu terdapatnya suara dentuman keras di wilayah Kullu Valley, suatu area pegunungan di Himalaya.

Regu juru selamat yang dikerahkan lekas menciptakan puing- puing pesawat di wilayah terasing yang susah diakses. Situasi geografis yang berlebihan melambatkan pemindahan serta pencarian korban. Tubuh Analitis Musibah Hawa India( AAIB) bersama dengan regu dari Boeing serta daulat Amerika Sindikat, tercantum Federal Aviation Administration( FAA), saat ini lagi menyelidiki pemicu tumbangnya pesawat itu.

Boeing 787: Ikon Teknologi Besar serta Inovasi

Boeing 787 Dreamliner merupakan salah satu pesawat sangat mutahir dengan cara teknologi yang sempat dibuat. Semenjak awal kali dipublikasikan pada 2011, pesawat ini sudah dipakai oleh lebih dari 70 kongsi di semua bumi. Dreamliner didesain buat kemampuan materi bakar, kenyamanan penumpang, serta jarak tempuh rute daratan.

Tetapi, semenjak 2019, beberapa permasalahan mutu serta keamanan mulai mengenai program 787. Permasalahan sistemis pada sambungan fuselage, panel barang, sampai keluhkesah terpaut sistem kelistrikan menimbulkan janji pengiriman serta pemantauan balik cara penciptaan oleh daulat penerbangan.

Pabrik North Charleston serta Everett: 2 Pusat Produksi

Boeing memproduksi 787 Dreamliner di 2 sarana penting: di Everett, Washington serta North Charleston, South Carolina. Pabrik North Charleston sudah memanen banyak kritik sepanjang bertahun- tahun sebab dakwaan pengawasan mutu yang longgar, titik berat kepada pegawai buat memesatkan penciptaan, dan penurunan standar inspeksi dalam.

Walaupun belum terdapat verifikasi sah kalau pesawat yang jatuh di India berawal dari sarana North Charleston, atensi bumi saat ini balik tertuju pada gimana Boeing mengatur kaitan produksinya. Memo membuktikan kalau pabrik itu sudah menyediakan beberapa besar 787 Dreamliner semenjak 2021, kala Boeing memfokuskan penciptaan di Carolina Selatan buat kemampuan bayaran.

Analitis Membidik pada Asumsi Cacat Produksi

Bagi informasi dini AAIB, informasi dari flight informasi recorder membuktikan terdapatnya keganjilan titik berat kabin serta sistem pengawasan otomatis dalam 10 menit terakhir saat sebelum pesawat jatuh. Sebagian pakar penerbangan beranggapan kemampuan kerenggangan sistemis ataupun kekalahan sistem elektronik selaku pemicu dini.

Ahli penerbangan asal India, Rajan Mehra, melaporkan kalau analitis butuh menelusuri rekam jejak penciptaan pesawat itu.“ Kita wajib menanya, apakah terdapat penyimpangan dari standar penciptaan yang dapat membidik pada cacat sistemis. Boeing sudah mengalami banyak pengawasan sebab rumor mutu di era kemudian,” ucapnya dalam tanya jawab dengan Times of India.

Respon Garis besar serta Akibat kepada Boeing

Saham Boeing turun 6% satu hari sehabis musibah terjalin. Sebagian kongsi mulai melaksanakan inspeksi bonus kepada armada 787 mereka selaku tahap penangkalan. Administrasi Penerbangan Federal Amerika Sindikat pula sudah menghasilkan perintah supaya semua pesawat 787 yang dibuat antara 2021–2023 menempuh inspeksi balik kepada panel titik berat kabin.

Boeing, dalam statment resminya, mengantarkan duka cita pada keluarga korban serta melaporkan komitmen penuh buat menolong analitis.“ Kita bertugas serupa dengan cara aktif dengan pihak berhak India serta hendak membagikan semua informasi dan sokongan teknis yang dibutuhkan,” ucap CEO Boeing, David Calhoun.

Tetapi, keyakinan khalayak serta regulator kepada Boeing balik syok. Sesudah 2 musibah parah Boeing 737 MAX pada 2018 serta 2019, industri itu menempuh penguraian manajemen megah. Namun saat ini, balik timbul persoalan: apakah pembaruan yang dicoba lumayan?

Butuh Penilaian Global kepada Adat Produksi

Pengamat pabrik kedirgantaraan memperhitungkan kalau permasalahan ini wajib jadi momentum penilaian global kepada adat keamanan di industri manufaktur pesawat.“ Kemampuan bayaran tidak bisa mempertaruhkan keamanan penumpang. Pabrik bukan cuma pertanyaan kecekatan penciptaan, namun pula pertanyaan akurasi serta disiplin standar,” tutur Peter Goelz, mantan administratur NTSB( Badan Keamanan Pemindahan Nasional AS).

Goelz pula menerangi kalau outsourcing bagian berarti pesawat ke bermacam negeri sudah membuat pengawasan mutu terus menjadi lingkungan. Boeing 787, misalnya, mempunyai bagian yang dibuat di Jepang, Italia, serta negeri yang lain, kemudian dirakit di AS. Kerumitan ini bisa menimbulkan antara dalam sistem pengawasan.

Penguasa India Hendak Perketat Pengawasan

Selaku jawaban, penguasa India melaporkan hendak memperketat permisi melambung untuk pesawat ciptaan luar negara. Menteri Penerbangan Awam India, Rajeev Bansal, melaporkan kalau grupnya hendak melaksanakan audit keamanan kepada semua pesawat bertubuh luas yang bekerja di India, tidak terbatas cuma pada Boeing.

“ Satu nyawa juga sangat banyak buat dikorbankan dampak kelengahan dalam cara penciptaan ataupun pengawasan,” tutur Bansal dalam rapat pers.

Penutup: Impian buat Reformasi

Kejadian di langit India ini meninggalkan gelisah mendalam untuk keluarga korban serta bumi penerbangan garis besar. Tetapi, lebih dari itu, kejadian ini jadi pengingat keras hendak berartinya akuntabilitas serta kejernihan dalam pabrik angkasa. Melawat balik ke pabrik tempat Dreamliner dirakit, khalayak berambisi hendak terdapat pembaruan jelas— bukan cuma janji—demi menjamin keamanan tiap nyawa yang naik ke hawa.

Post Comment