Memilah Pengganti Paus Fransiskus

Memilah Pengganti Paus Fransiskus

Membaca Informasi Dari Asap – Persiapan konklaf lagi dicoba di Vatikan untuk memilah pengganti Paus Fransiskus.

Aparat kebakaran Vatikan 2 Mei 2025 mulai memasang berumbung di asbes Kapel Sistina yang hendak jadi tempat penentuan Paus terkini, impian789 pengganti Paus Fransiskus. Pemasangan ini ditaksir selaku perencanaan konklaf yang dipercepat.

Konklaf yang hendak diadakan pada 7 Mei 2025 merupakan yang ke- 267 yang hendak diadakan di Kapel Sistina dalam asal usul Gereja Kristen semenjak awal kali diadakan ditahun 1878. Saat sebelum tahun 1878, konklaf diadakan berpindah- pindah tempat, apalagi beralih negeri.

Terakhir kali

konklaf diadakan pada tahun 2013. Dikala itu badan elementer memilah Elementer Jorge Bergoglio dari Argentina buat jadi Paus. Beliau setelah itu memilah julukan Fransiskus selaku julukan kepausannya. Pada 21 April 2025. Paus Fransiskus tewas dalam umur 88 tahun.

Sebesar 133 elementer dari sebagian negeri, yang berumur di dasar 80 tahun serta penuhi ketentuan buat memilah pengganti Paus Fransiskus, hendak terkumpul di Kapel Sistina pada 7 Mei kelak buat mulai membagikan suara dengan cara rahasia. Cara ini diperkirakan menyantap durasi sebagian hari.

Dalam asal usul Gereja Kristen, konklaf terlama terjalin pada penentuan Paus Gregorius X. Dikala itu konklaf menyantap durasi 2 tahun 9 bulan. Sedangkan konklaf tercepat terjalin dikala penentuan Paus Julius II yang cuma berjalan sebagian jam.

Para elementer esoknya hendak membagikan suara dengan cara rahasia buat memilah Paus yang terkini, serta mengatakan hasilnya pada bumi yang menanti dengan membakar pesan suara pada tungku spesial.

Asap yang pergi dari berumbung merupakan pembakaran dari kertas suara hasil pemungutan yang dicampur zat khusus buat melainkan warna. Warna asap hendak melaporkan pada bumi hasil dari 2 putaran pemungutan suara yang sudah dicoba.

Diawali hari awal, hendak diadakan 2 kali pemungutan suara, ialah tahap pagi serta petang. Bila belum terdapat paus yang tersaring cocok ketentuan serta determinasi legal, pesan suara dicampur dengan kartrid yang memiliki potasium perklorat, antrasena( bagian tar batubara) serta belerang buat menciptakan asap gelap.

Tetapi bila terdapat Paus sudah tersaring, pesan suara yang dibakar dicampur dengan potasium klorat, laktosa, serta resin kloroform buat menciptakan asap putih.

Bumi Kristen balik dipadati pemikiran menyusul timbulnya berita kalau Paus Fransiskus, atasan kebatinan Gereja Kristen semenjak tahun 2013, tengah memikirkan pembatalan diri sebab situasi kesehatannya yang lalu menyusut. Walaupun belum terdapat statment sah dari Takhta Bersih, bermacam alat global serta pangkal dalam Vatikan membawa alamat kalau cara peralihan kepemimpinan dapat saja terjalin dalam durasi dekat.

Kesehatan Paus serta Pertanda Pembatalan Diri

Paus Fransiskus, yang saat ini berumur 88 tahun, dikenal sudah hadapi beberapa permasalahan kesehatan dalam sebagian tahun terakhir, tercantum kendala dengkul, pembedahan kolon pada 2021, serta baru- baru ini dikabarkan hadapi keletihan parah. Dalam sebagian peluang, dia pula mulai memakai bangku cakra dikala mendatangi kegiatan khalayak. Walaupun senantiasa aktif dalam bermacam aktivitas serta ekspedisi apostolik, keseriusan aktivitasnya nampak mulai dikurangi.

Dalam tanya jawab pada tahun- tahun lebih dahulu, Paus Fransiskus sempat melaporkan kalau pintu buat pembatalan diri seseorang Paus senantiasa terbuka bila dirasa tidak sanggup lagi melaksanakan tugasnya. Beliau merujuk pada aksi Paus Benediktus XVI yang dengan cara mencengangkan mengundurkan diri pada tahun 2013— insiden awal dalam nyaris 600 tahun asal usul Gereja Kristen.

“ Pembatalan diri tidaklah suatu kekalahan. Ini merupakan wujud tanggung jawab akhlak,” ucapnya dalam salah satu tanya jawab tahun 2022, yang saat ini balik disorot.

Metode Penukaran Paus

Bila Paus Fransiskus betul- betul mengundurkan diri ataupun tewas bumi, Gereja Kristen hendak merambah rentang waktu yang diucap sede vacante ataupun” tahta kosong.” Dalam era ini, seluruh kewenangan Paus dihentikan serta dikembalikan pada Badan Elementer. Badan ini bekerja menyiapkan Konklaf, ialah konferensi rahasia buat memilah Paus terkini.

Konklaf cuma diiringi oleh para elementer yang berumur di dasar 80 tahun. Dikala ini ada lebih dari 120 elementer yang penuhi ketentuan itu, kebanyakan di antara lain dinaikan langsung oleh Paus Fransiskus, yang diketahui lebih terbuka kepada kedamaian adat serta asal geografis para atasan gereja. Perihal ini berarti besar mungkin kalau penggantinya esok hendak mempunyai visi serta antusias yang tidak jauh berlainan.

Calon Potensial: Siapa yang Bisa jadi Tersaring?

Beberapa julukan sudah mencuat dalam pasar uang pemikiran. Sebagian elementer yang disebut- sebut mempunyai kesempatan kokoh antara lain:

Elementer Pietro Parolin– Sekretaris Negeri Vatikan yang mempunyai akibat kokoh dalam hal kebijaksanaan global. Beliau diketahui selaku wujud berimbang serta ahli dalam pelayaran politik Gereja garis besar.

Elementer Luis Antonio Tagle– Mantan Uskup Agung Manila yang saat ini berprofesi di Vatikan. Beliau amat terkenal di Asia serta dikira selaku ikon kelangsungan serta keanekaan.

Elementer Peter Turkson– Elementer asal Ghana yang diketahui liberal dalam isu- isu sosial serta area. Terpilihnya ia hendak jadi momen memiliki bila Afrika mendapatkan kepemimpinan paling tinggi di Gereja Kristen.

Elementer Matteo Zuppi– Uskup Agung Bologna, diketahui sebab kedekatannya dengan aksi perdamaian serta manusiawi, dan pendekatannya yang hangat serta pastoral.

Tetapi, cara penentuan Paus tidak senantiasa bisa diprediksi. Konklaf kerapkali menciptakan kejutan, semacam terpilihnya Jorge Mario Bergoglio selaku Paus Fransiskus pada 2013, yang lebih dahulu tidak banyak diucap dalam pemikiran khalayak.

Tantangan untuk Paus Berikutnya

Siapa juga yang tersaring mengambil alih Paus Fransiskus hendak mengalami bermacam tantangan besar. Sebagian rumor penting yang mungkin hendak jadi skedul penting Tahta Bersih kelak antara lain:

Darurat keyakinan pemeluk dampak kasus pelecehan intim di bermacam keuskupan bumi.

Pembaruan dalam Gereja, tercantum kejernihan finansial serta pemberdayaan kedudukan wanita.

Perkembangan gereja di Garis besar South, paling utama di Afrika, Asia, serta Amerika Latin, yang membuktikan gairah keimanan berlainan dari pusat- pusat konvensional di Eropa.

Perbincangan antaragama serta politik garis besar, di mana Paus Fransiskus sudah berfungsi aktif selaku ahli rukun serta ikon kesatuan.

Paus Fransiskus sendiri sudah meninggalkan peninggalan yang mendalam: beliau diketahui sebab style hidup simpel, atensi besar pada area( lewat ensiklik Laudato Sang’), dan pendekatan empati kepada pemeluk Kristen serta komunitas lain.

Apa Tutur Pemeluk?

Di golongan pemeluk Kristen, berita kemampuan pembatalan diri Paus Fransiskus memanen respon aduk campur. Banyak yang merasa pilu serta kehabisan, tetapi pula menghormati kejujuran serta keteladanan dia dalam membenarkan keterbatasan kemanusiaan.

Maria Leonora, seseorang jemaat Kristen di Jakarta, melaporkan:“ Paus Fransiskus itu amat kemanusiaan, dekat dengan pemeluk. Jika memanglah dia merasa telah tidak kokoh, aku rasa itu opsi yang bijak.”

Sedangkan itu, di alat sosial serta komunitas daring Kristen, dialog hangat hal siapa calon Paus selanjutnya lalu mengemuka, memantulkan antusiasme sekalian impian besar kepada arah terkini Gereja.

Kesimpulan: Menanti Putih Asap dari Kapel Sistina

Walaupun belum terdapat ketetapan sah, isyarat kalau era kepemimpinan Paus Fransiskus mendekati akhir terus menjadi jelas. Gereja Kristen, dengan adat- istiadat jauh serta bentuk hierarkisnya, tengah bersiap merambah sesi terkini yang penuh impian sekalian tantangan.

Bumi hendak menantikan dikala di mana asap putih balik melambung dari berumbung Kapel Sistina— suatu ikon kalau pemeluk Kristen di semua bumi balik mempunyai seseorang atasan rohani, seseorang Paus terkini yang hendak menahkodai Gereja dalam gairah era yang lalu berganti.

Post Comment