Misi Menyelamatkan Semen Padang FC dari Zona Degradasi Liga 1

Misi Menyelamatkan Semen Padang FC dari Zona Degradasi Liga 1 - Semen Padang FC, klub kebanggaan masyarakat Sumatera Barat

Misi Menyelamatkan Semen Padang FC dari Zona Degradasi Liga 1 – Semen Padang FC, klub kebanggaan masyarakat Sumatera Barat, tengah terseok-seok di Liga 1 Indonesia musim ini.

Perombakan pemain pun dilakukan agar tim tampil kompetitif di putaran kedua dan selamat dari degradasi.

Perjalanan Semen Padang FC pada kompetisi BRI Liga 1 2024-2025 tak sesuai ekspektasi. Padahal, manajemen Slot gacor sempat memproyeksikan klub promosi ini bersaing di papan atas atau setidaknya tidak sekadar numpang lewat di kasta tertinggi liga Indonesia.

Namun, target tersebut melenceng jauh. Saat putaran pertama liga berakhir, klub itu justru terjerembap di posisi ke-17 dari 18 tim. Tim berjuluk ”Kabau Sirah” itu cuma mengumpulkan sepuluh poin dari hasil dua kemenangan, empat imbang, dan 11 kekalahan.

Secara umum, skuad Semen Padang lemah hampir di semua lini. Kelemahan itu setidaknya terlihat dari statistik tim dalam hal kemasukan gol dan produktivitas gol dalam 17 pertandingan pada putaran pertama liga.

Semen Padang menjadi klub Liga 1 dengan kemasukan gol kedua terbanyak dengan 30 kebobolan di bawah Madura United (38 kebobolan). Klub ini juga menjadi klub dengan produktivitas gol terendah ketiga dengan 12 gol di bawah PSIS Semarang (11 gol) dan Persis Solo (11 gol).

”Kami akan membuat sebuah perbedaan di putaran kedua. Dengan (materi pemain) yang kami punya sekarang, kami tidak punya kesempatan pada putaran kedua Liga 1,” kata Pelatih Kepala Semen Padang FC Eduardo Almeida seusai timnya dikalahkan Arema FC 1-2 di Stadion Haji Agus Salim Padang, Jumat (27/12/2024).

Almeida pun menyatakan bakal merekrut setidaknya satu pemain di setiap posisi untuk mengubah penampilan timnya. Selain meningkatkan kualitas tim, rekrutan baru juga diharapkan menghadirkan suasana kompetitif di setiap latihan dan memberikan banyak pilihan pemain pengganti saat pertandingan.

Hasil buruk yang diraih Semen Padang tak terlepas dari akumulasi permasalahan dan kesalahan sejak awal musim. Sebelum Liga 1 bergulir, Semen Padang mendapatkan sanksi tiga laga kandang tanpa penonton dan denda Rp 100 juta, buntut kerusuhan suporter saat klub kalah 0-3 (agregat 0-6) dari PSBS Biak pada final laga ke-2 Liga 2 di Padang, 9 Maret 2024.

Sejalan dengan sanksi itu, klub juara Liga Indonesia 2011-2012 ini juga terpaksa menjadi tim musafir karena pengerjaan renovasi Stadion Haji Agus Salim lebih lambat dari target. Semen Padang baru bisa bertanding di stadion ini pada pekan kesembilan liga atau pertandingan kandang kelima.

”Pertama, kami main di Stadion PTIK (Jakarta), rasanya away (tandang). Kedua, kami bertanding tanpa penonton sehingga berasa away juga. Itu juga menjadi salah satu faktor (buruknya performa tim),” kata CEO Semen Padang FC Win Bernardino, Rabu (4/9/2024).

Penunjukan Hendri Susilo sebagai pelatih kepala dan perombakan tim hingga 80 persen dibandingkan musim lalu juga dianggap menjadi biang masalah. Hendri dianggap kurang mumpuni untuk memimpin klub di Liga 1, sedangkan perombakan besar-besaran tim membuat pemain sulit mendapat chemistry dalam waktu singkat.

Akhirnya, Hendri pun didepak usai klub menelan kekalahan 2-1 atas sesama tim promosi, Malut United, pada pekan keempat liga. Hendri hanya meraih hasil satu kemenangan, satu imbang, dan dua kekalahan.

Klub menunjuk Almeida, mantan pelatih kepala periode 2019-2020, sebagai pengganti dan mulai memimpin tim pada pekan kedelapan liga. Walakin, pergantian pelatih tak membuat tim meraih hasil positif.

Di bawah kepemimpinan pelatih asal Portugal ini, tim tersebut hanya meraih hasil satu kemenangan, tiga imbang, dan enam kekalahan. Bahkan, Semen Padang mendapat noda dengan kekalahan terburuk di kandang sepanjang sejarah klub usai dibungkam 1-8 oleh Dewa United pada pekan kesembilan.

Benahi kelemahan

Mantan pelatih kepala sekaligus legenda Semen Padang FC, Suhatman Imam, Rabu (8/1/2025), mengatakan, tim Kabau Sirah pada putaran pertama Liga 1 memiliki kelemahan hampir di semua lini, dari pertahanan hingga serangan.

Untuk pertahanan, katanya, klub butuh bek tengah, bek sayap, kiper, dan gelandang bertahan mumpuni. Sementara itu, di lini serang juga dibutuhkan striker, second striker, gelandang serang, dan sayap berkualitas untuk bisa mendongkrak produktivitas.

”Beban Semen Padang makin berat karena wajib menang agar tidak terdegradasi. Jadi, klub harus mencari pemain baru yang berkualitas dan sesuai kebutuhan tim. Jangan asal ganti pemain asing, tetapi kualitasnya tidak bagus,” kata pelatih yang pernah membawa Semen Padang juara Liga Indonesia musim 2011-2012 ini.

Post Comment

You May Have Missed