Seseorang Laki- laki Menyiksa Wanita Di dalam Bis Transjakarta
Seseorang Laki- laki Menyiksa Wanita di dalam Bis Transjakarta – Aksi pidana balik terjalin di dalam bis Transjakarta.
Seseorang laki- laki yang belum dikenal identitasnya diprediksi menyiksa serta menghina seseorang wanita di Stasiun Halaman Anggrek, kiano88 Jakarta Barat, pada Kamis( 29 atau 5 atau 2025). Korban dihina dengan gelar teroris.
Peristiwa ini terhambur di alat sosial. Seseorang laki- laki seketika meneriaki seseorang wanita dengan gelar teroris. Aparat keamanan juga lekas melerai keduanya. Si laki- laki dimohon buat meninggalkan stasiun. Tetapi, laki- laki itu menyangkal.
Si korban juga senantiasa meladeni laki- laki itu serta keduanya bersama mengabadikan peristiwa itu dengan telepon selulurnya tiap- tiap.
Kanit Reskrim Polsek Grogol Petamburan Ajun Komisaris Aprino Tamara, Pekan( 1 atau 6), menarangkan, insiden itu terjalin pada Kamis( 29 atau 5) pagi dikala keduanya menumpangi bis Transjakarta yang serupa dari Tanah Kakak mengarah ke Stasiun Halaman Anggrek.
Dari penjelasan korban, sepanjang di dalam bis, ia merasa ditendang kakinya serta tangannya dipukul oleh laki- laki itu.” Buat perkaranya, korban tidak mengerti sebab dengan cara seketika, pelakon memukul serta menendang korban,” tuturnya.
Kala telah turun di Stasiun Plaza halaman Anggrek, si laki- laki menggila serta melemparkan tutur teroris. Supaya bentrokan tidak bersinambung, aparat Transjakarta merelaikan mereka.” Walaupun telah dipisahkan, keduanya sedang cekcok,” tutur Aprino.
Ada pula dikala peristiwa diunggah ke alat sosial oleh korban, ia belum luang memberi tahu ke kantor polisi. Awal mulanya ia akan memohon rekaman kamera pemantau( Kamera pengaman) pada aparat Transjakarta, namun tidak diserahkan. Bersumber pada metode, rekaman Kamera pengaman terkini hendak diserahkan bila dimohon oleh pihak kepolisian.
Pada Jumat( 30 atau 5) siang, pihak kepolisian menyambut data dari alat sosial serta lekas bertamu korban.” Kesimpulannya kita menyambut informasi mengenai aduan terdapatnya penganiayaan enteng serta ataupun penghinaan enteng Artikel 352 serta ataupun Artikel 315( KUHP),” ucap Aprino.
Pelakon diburu
Polisi setelah itu memohon penjelasan dari korban serta bawa korban ke di Rumah sakit Pangkal Sehat buat kebutuhan visum. Tidak hanya korban, polisi belum bisa menciptakan saksi lain yang dimintai penjelasan, cuma terdapat aparat Transjakarta yang dikala itu merelaikan mereka berdua.” Ada pula buat pelakon dikala ini sedang dicari. Sebab bagus korban ataupun aparat tidak memahami laki- laki itu,” tutur Aprino.
Kelakuan kejahatan di dalam angkutan khalayak terjalin kesekian. Dalam bentang durasi satu bulan terakhir, paling tidak terdapat 3 permasalahan kejahatan yang terjalin di atas pemindahan biasa.
Tidak hanya penganiayaan di Transjakarta, terdapat permasalahan perampokan benda, pelecehan intim, sampai smokel infiltrasi duit ilegal. Buat itu, masyarakat dimohon proaktif buat memberi tahu peristiwa pidana selaku wujud perhatian supaya tidak terdapat lagi penumpang yang jadi korban.
Insiden terkini merupakan perampokan benda yang terjalin di dalam armada Transjakarta pada hari Rabu( 9 atau 4) dekat jam 16. 30 Wib di Jalan Tanah Kusir, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan.
Kepala Bagian Reserse Mobil Satreskrim Polres Metro Jakarta Selatan Ajun Komisaris Bima Ajaib, Kamis( 15 atau 5), berkata, peristiwa berasal dikala korban bernama samaran CES menumpangi bis feeder Transjakarta Arah 1Q Rempoa- Blok Meter. Dikala itu, beliau bawa 2 tas yang salah satunya berisikan laptop. Setelah itu, korban bersandar di kursi bis serta menaruh tas yang bermuatan laptop di bangku kosong yang terdapat di sebelahnya.
Sebagian dikala setelah itu CES beralih tempat bersandar ke arah depan pas di balik juru mudi. Tetapi, korban kurang ingat bawa tas yang bermuatan laptop kepunyaannya.
Berikutnya, pada dikala korban turun dari bis, korban kurang ingat bila tas yang bermuatan laptop terabaikan di kursi bis. Beliau juga berupaya balik ke Halte Gulungan Meter buat memohon dorongan pada juru mudi Transjakarta supaya bisa mengutip laptop yang terabaikan di bis itu.
Sehabis berjumpa dengan juru mudi yang bawa bis, si juru mudi menerangkan kalau tas kepunyaan korban sudah didapat oleh seseorang wanita berkerudung.” Kelakuan pelakon terekam di kamera pengawas( Kamera pengaman),” tutur Bima.
Dari amatan Kamera pengaman nampak bila pelakon turun di Stasiun Kebayoran Lama. Sehabis memandang Kamera pengaman itu, setelah itu korban dianjurkan aparat Transjakarta buat memberi tahu peristiwa ini ke kantor polisi.
Sehabis informasi diperoleh, regu Reserse Mobil Polres Metro Jakarta Selatan menyelidiki tempat peristiwa masalah. Dari hasil olah TKP mengalami petunjuk lewat Kamera pengaman bis feeder Transjakarta identitas pelakon serta dini pelakon menaiki bis Transjakarta.
Setelah itu pada 15 Mei 2025, dekat jam 16. 00 Wib, polisi membekuk terdakwa MW serta dibawa ke kantor buat pengecekan lebih lanjut.” Saat ini MW sudah ditilik serta ditahan buat pengecekan lebih lanjut,” tutur Bima.
Sehabis dibekuk, MW berterus terang tidak bernazar buat mencuri laptop kepunyaan korban.” Alibi aku mengutip tas sebab mau mengembalikan. Tetapi, maaf aku membawa kembali,” tuturnya.
Kelakuan kejahatan pula sempat terjalin di sepur jalan kereta api listrik( KRL) dikala seseorang wanita menyambut perlakuan tidak elok oleh pelakon HU di Stasiun Tanah Kakak, Jakarta Pusat.
Insiden itu terjalin pada Rabu( 2 atau 4) dekat jam 19. 30 Wib. Peristiwa itu viral di alat sosial serta mengambil atensi warganet sebab korban mengeluhkan pada juru mudi taksi online atas pelecehan yang dirasakannya.
Kepala Dasar Reserse Pidana Kepolisian Resor Metro Jakarta Pusat Ajun Komisaris Besar Muhammad Firdaus, Rabu( 16 atau 4), berkata, peristiwa berasal kala korban serta pelakon menaiki KRL yang serupa dengan tujuan Parung Panjang- Tanah Kakak. Setibanya di Stasiun Tanah Kakak, atmosfer yang padat digunakan pelakon buat melaksanakan aksi amoral.
” Pelakon berterus terang ambisi seksualnya bertambah sehabis memandang korban. Walhasil, di tengah gerombolan, beliau membuka resleting celana serta melaksanakan onani,” ucap Firdaus.
Sebab merasa guncangan, korban juga melapor ke Polres Metro Jakarta Pusat. Seusai menyambut informasi dari korban, regu kombinasi dari Polres, Polsek Gambir, serta aparat keamanan KAI lekas berburu pelakon. Pelakon juga dibekuk. Sehabis ditilik, pelakon membenarkan perbuatannya dicoba dengan cara siuman tanpa akibat kendala jiwa.
Butuh ganjaran tegas
Ketua Administrator Institut Riset Pemindahan Deddy Herlambang memperhitungkan, kelakuan kejahatan di dalam angkutan biasa telah amat rawan terjalin. Supaya tidak terulang, butuh terdapat ganjaran yang jelas untuk pelakunya.
Pasti bila ditemui terdapat perbuatan kejahatan, itu ialah ranah kepolisian. Tetapi pihak operator dapat membagikan ganjaran bonus, semacam pantangan memakai moda pemindahan itu lagi.
Tidak hanya itu, pemberitahuan pada klien buat lebih berjaga- jaga pula wajib lalu digaungkan. Buat di commuter line( KRL) telah diaplikasikan dengan kesekian kali memublikasikan kecermatan pada penumpangnya.” Tetapi, buat di Transjakarta belum sempat aku dengar,” tuturnya.
Tidak takluk berarti merupakan pemberian ganjaran sosial, semacam melekat gambar pelakon di stasiun ataupun stasiun.” Ganjaran ini diserahkan bila telah terdapat ketetapan hukum senantiasa dari majelis hukum,” tuturnya. Dengan ini diharapkan kemampuan terbentuknya perbuatan pidana di dalam angkutan biasa dapat ditekan.
Suatu kejadian kekerasan terjalin di dalam salah satu bis Transjakarta pada Selasa petang, 4 Juni 2025. Seseorang laki- laki dikabarkan sudah melaksanakan penganiayaan kepada seseorang wanita penumpang di dalam bis koridor 1( Gulungan Meter– Kota), dikala alat transportasi lagi maju di area Keseimbangan, Jakarta Pusat.
Insiden mencengangkan itu tiba- tiba menggemparkan penumpang yang lain serta mengundang atensi besar sehabis film peristiwa itu terhambur di alat sosial. Dalam film bertempo 1 menit 43 detik yang diunggah oleh akun@wargajakarta, nampak seseorang laki- laki menggunakan jaket gelap serta celana jeans tengah bentrok alasan dengan seseorang wanita belia. Tanpa diprediksi, laki- laki itu setelah itu melayangkan bogem mentah ke arah wajah korban yang berdiri di dekat pintu tengah bis.
Jalan Kejadian
Bagi bukti sebagian penumpang, kejadian berasal kala laki- laki itu merasa tersindir dampak beradu dengan korban dikala bis dalam situasi padat. Korban, yang belum lama dikenal bernama Dinda( 24), lagi berupaya beralih buat membagikan ruang pada penumpang lanjut umur. Kala tanpa terencana mengantuk laki- laki itu, pelakon langsung bereaksi dengan cara kasar.
” Aku amati sang mbak itu tidak terencana mengantuk ia. Tetapi pria itu langsung membentak serta merajuk. Seluruh orang terkejut, terlebih cocok ia seketika mukul,” ucap Lina( 36), salah satu penumpang yang melihat peristiwa dari dekat.
Usaha penumpang lain buat meredakan suasana tidak sukses. Pelakon apalagi luang menantang balik laki- laki lain yang berupaya mencegah korban. Pengemudi bis setelah itu mengakhiri alat transportasi di Stasiun Keseimbangan serta memberi tahu peristiwa ke aparat keamanan Transjakarta dan kepolisian zona terdekat.
Aksi Polisi serta Penangkapan Pelaku
Kapolsek Gambir, Kompol Widi Santoso, membetulkan terdapatnya informasi penganiayaan itu. Baginya, pelakon bernama samaran FR( 32) telah diamankan sebagian dikala sehabis peristiwa serta saat ini lagi dalam cara pengecekan intensif di Polsek Gambir.
” Kita menyambut informasi dari aparat Transjakarta dekat jam 17. 30 Wib. Pelakon sudah diamankan di posisi serta dibawa ke kantor polisi. Korban pula sudah membuat informasi sah serta menempuh visum di RSUD Tarakan,” nyata Kompol Widi.
Bersumber pada hasil pengecekan dini, pelakon tidak terletak dalam akibat alkohol ataupun obat- obatan ilegal, tetapi mempunyai riwayat temperamental serta sempat ikut serta permasalahan kekerasan enteng lebih dahulu. Polisi tengah memahami mungkin terdapatnya faktor kesengajaan serta hendak memerangkap pelakon dengan Artikel 351 KUHP mengenai penganiayaan, yang bisa dikenai ganjaran bui maksimum 2 tahun 8 bulan.
Situasi Korban serta Asumsi Keluarga
Dinda hadapi bedan di bagian pipi kiri serta bibir rusak dampak bogem mentah pelakon. Beliau dalam situasi terguncang serta wajib memperoleh penindakan kedokteran enteng. Keluarga korban mengancam keras aksi pelakon serta berambisi petugas penegak hukum bisa membagikan kesamarataan.
“ Kita tidak dapat dengan perlakuan agresif kepada adik kita. Ia cuma berupaya berlagak santun di tempat biasa, tetapi justru diperlakukan semacam itu. Kita hendak menjaga cara hukum hingga berakhir,” tutur Arief, kakak korban, dikala ditemui reporter di Polsek Gambir.
Jawaban Transjakarta serta Penguasa Daerah
PT Pemindahan Jakarta( Transjakarta) ikut menghasilkan statment sah menyikapi kejadian itu. Dalam luncurkan pers, pihak manajemen mengancam seluruh wujud kekerasan di dalam layanan khalayak serta berkomitmen tingkatkan penjagaan dan bimbingan pada klien.
“ Transjakarta amat menyayangkan terbentuknya perbuatan kekerasan di dalam armada kita. Kita sudah bertugas serupa dengan pihak kepolisian serta membenarkan pelakon ditindak cocok hukum yang legal. Ke depan, kita hendak menaikkan aparat keamanan di stasiun serta armada dan tingkatkan penataran pembibitan untuk pengemudi dalam menanggulangi suasana gawat,” ucap Anang Subekti, Kepala Bagian Humas Transjakarta.
Sedangkan itu, Penguasa Provinsi DKI Jakarta lewat Biro Perhubungan pula melaporkan hendak memesatkan aplikasi sistem kamera pengawas( Kamera pengaman) yang lebih mutahir serta real- time di semua armada Transjakarta.
“ Ini jadi memo berarti kalau kenyamanan serta keamanan penumpang wajib jadi prioritas penting. Kita hendak mendesak supaya penempatan aparat serta sistem kontrol digital ditingkatkan,” tutur Kepala Biro Perhubungan DKI Jakarta, Yuli Hartono.
Kecaman Khalayak serta Jeritan Proteksi Perempuan
Kejadian ini mengakibatkan gelombang amarah serta kesedihan dari warga besar, paling utama di alat sosial. Tagar#StopKekerasan,#TransjakartaTidakAman, serta#LindungiPerempuan luang jadi trending topic di program X( lebih dahulu Twitter) selama malam.
Banyak warganet mengancam aksi pelakon serta menuntut terdapatnya tahap jelas buat mencegah penumpang wanita di angkutan biasa. Beberapa penggerak wanita pula ikut ambil ucapan, tercantum dari badan LSM Corong Batin.
“ Permasalahan ini membuktikan alangkah berartinya sistem proteksi untuk wanita di ruang khalayak. Penguasa wajib membenarkan kalau pemindahan biasa jadi tempat yang nyaman untuk seluruh, tanpa lain,” ucap Rahma Fitria, Pimpinan Corong Batin.
Bujukan buat Tidak Diam
Ahli kriminologi dari Universitas Indonesia, Dokter. Erna Susanti, menekankan berartinya kegagahan warga buat berperan serta berbicara kala memandang kekerasan di ruang khalayak. Beliau pula menganjurkan supaya penguasa membuka rute peliputan kilat yang gampang diakses serta responsif.
“ Kerapkali korban kekerasan tidak berani melawan ataupun melapor sebab khawatir, acuh tak acuh, ataupun malu. Sementara itu, aksi sekecil apa juga dapat melindungi nyawa ataupun paling tidak menghindari cedera lebih dalam. Kita memerlukan kesertaan khalayak aktif buat menghasilkan area yang lebih nyaman,” ucapnya.
Penutup
Kejadian kekerasan di dalam bis Transjakarta ini jadi peringatan keras kalau keamanan serta kenyamanan di pemindahan khalayak sedang jadi tantangan sungguh- sungguh. Dibutuhkan kerja sama akrab antara pengelola layanan, penguasa, penegak hukum, serta warga buat membenarkan kalau peristiwa seragam tidak terulang.
Post Comment