Trofi Pertama Hansi Flick dan Buah Kegilaan Joan Laporta
Trofi Pertama Hansi Flick dan Buah Kegilaan Joan Laporta – Hans-Dieter Flick mempersembahkan trofi perdana untuk Barcelona berkat performa fenomenal di partai puncak Piala Super Spanyol melawan rival abadi, Real Madrid, Senin (13/1/2025) dini hari WIB, di Stadion Kota Olahraga Raja Abdullah, Jeddah, Arab Saudi. ”Blaugrana” menaklukkan Real dengan skor meyakinkan, 5-2.
Gelar pertama di musim Slot gacor ini tidak lepas dari ”kegilaan” Presiden Joan Laporta yang mengerahkan segala daya dan upaya untuk mengeluarkan Barca dari periode krisis yang datang bertubi-tubi. Pada awal tahun 2025, Laporta sudah harus berjibaku di Dewan Olahraga Nasional Spanyol (CSD) untuk memperjuangkan status Dani Olmo dan Pau Victor sebagai pemain Barca.
Perjuangan Laporta itu membuat Flick bisa memasukkan Olmo dan Victor untuk dua laga Piala Super Spanyol di Arab Saudi. Kedua pemain itu pun tak kuasa menahan kebahagiaan dengan mencium emblem Barca pada perayaan gelar juara Piala Super Spanyol.
Di atas lapangan, Flick menyajikan permainan Barca yang menghibur sekaligus mematikan. Meskipun tertinggal lebih dulu berkat aksi individu Kylian Mbappe di menit kelima, skuad Blaugrana bisa bangkit untuk mencetak empat gol di babak pertama.
Lamine Yamal (gol menit ke-22), Robert Lewandowski (36’), Raphinha (39’), dan Alejandro Balde (45+10’) menghukum Real yang lengah setelah unggul cepat. Satu gol Barca lainnya diciptakan Raphinha ketika babak kedua baru berjalan tiga menit. Lima gol itu membuktikan permainan menyerang sekaligus transisi Barca sama baiknya.
Tiga gol awal Barca berawal dari skema permainan menyerang mereka yang menekan pemain Real berkeliaran di zona pertahanan sendiri. Secara kasatmata, Barca sangat menjaga aliran operan pendek mereka dengan tempo menengah. Namun, ketika sudah memasuki sepertiga akhir pertahanan Real, aliran bola dan pergerakan tanpa bola pemain Barca semakin cepat.
Yamal menyamakan kedudukan setelah menerima umpan terobosan dari Lewandowski. Kemudian, pergerakan Gavi membuatnya dijatuhkan di kotak penalti. Hal itu mengawali penalti Barca yang dieksekusi Lewandowski. Raphinha mencetak gol ketiga melalui sundulan setelah bergerak di sudut buta antara Lucas Vazquez dan Aurelien Tchouameni.
Adapun dua gol terakhir Barca diawali dari proses transisi cepat yang memanfaatkan lubang di sisi pertahanan kanan Real. Vazquez yang telat kembali ke posisi awalnya di bek sayap kanan memudahkan Raphinha bergerak untuk menginisiasi serangan balik cepat.
Kapten Barca asal Brasil itu memberikan asis untuk gol Balde. Lalu, ia mengakhiri sendiri peluang pertama Barca setelah turun minum.
”Kami memainkan performa yang sangat baik. Saya sangat senang karena kami bermain luar biasa. Kami menjalani rencana permainan yang telah disiapkan hingga bermain dengan 10 pemain di babak kedua,” kata Flick dilansir Mundo Deportivo.
Setelah kiper Wojciech Szczesny terkena kartu merah akibat melanggar Mbappe di muka kotak penalti pada menit ke-56, Barca tampil lebih bertahan. Mereka bermain kompak di zona pertahanan dan hanya kemasukan satu gol lewat eksekusi sepakan bebas Rodrygo pada menit ke-60.
”Kami memenangkan Piala Super sebagai tim yang bersatu, tetapi kami adalah Barca yang dituntut untuk selalu meningkatkan diri. Kami menikmati momen ini dan mengakui bahwa trofi ini terasa spektakuler,” tutur Flick yang berasal dari Jerman.
Rekor terbaik
Flick pun langsung mencatatkan sejarah dalam duel el clasico, terutama dalam merujuk dua laga awal melawan Real. Sebagai pelatih, ia sudah mengalahkan Real dengan agregat 9-2.
Belum pernah ada juru taktik Barca yang mencetak lebih dari empat gol ke gawang Real dalam dua laga beruntun sejak duel klasik itu resmi digelar pada 13 Mei 1902 atau 122 tahun silam.
Mantan pelatih tim nasional Jerman itu mengakui kemenangan telak 4-0 atas Real di Stadion Santiago Bernabeu pada ajang Liga Spanyol, 26 Oktober 2024 lalu, merupakan fondasi kepercayaan diri skuadnya.
”Laga yang kami mainkan di Santiago Bernabeu memberikan kepercayaan diri untuk kemampuan kami memenangi tipe duel seperti ini. Kami akan semakin baik,” tutur Flick.
Luka Modric, gelandang veteran Real, mengakui Barca bermain jauh lebih baik dari timnya. Menurut dia, kekalahan di Piala Super Spanyol akan melecut skuad ”Los Blancos” untuk tampil lebih baik di ajang resmi musim ini.
”Tidak menyenangkan kalah dengan rival terbesar dengan kemasukan sembilan gol di dua laga. Namun, jika kami bisa memilih, lebih baik kalah di Piala Super dan berusaha untuk membenahi kesalahan agar kekalahan di final ini tidak terulang di kompetisi lain,” tutur Modric seperti dikutip Marca.
Post Comment